Dalam pengakuan sangat jarang yang mengejutkan dunia, Menteri Pertahanan Amerika Serikat( AS) Pete Hegseth melaporkan kalau rudal hipersonik Cina mempunyai keahlian buat menenggelamkan segala armada kapal induk AS cuma dalam waktu 20 menit. Statment ini di informasikan pada 15 April 2025 serta jadi sorotan utama dalam dinamika persaingan militer global dikala ini.
Bagi laporan formal militer Cina, rudal hipersonik semacam DF- 17 serta DF- 27 mempunyai jangkauan antara 5. 000 sampai 8. 000 km, dengan keahlian bawa muatan konvensional, nuklir, ataupun kendaraan luncur hipersonik( HGV) yang sangat susah dideteksi serta dicegat. Rudal- rudal ini dirancang spesial buat menargetkan pangkalan militer serta armada kapal di kawasan Pasifik Barat, tercantum armada kapal induk AS yang sepanjang ini jadi simbol kekuatan proyeksi militer Amerika di segala dunia.
Hegseth menegaskan kalau dengan cuma 15 rudal hipersonik, Cina bisa menghancurkan 10 kapal induk AS dalam 20 menit awal bila terjalin konflik." Sepanjang ini, kapal induk merupakan platform utama kami buat memproyeksikan kekuatan secara strategis di segala dunia. Tetapi, teknologi rudal hipersonik Cina sudah mengganti paradigma tersebut secara ekstrem," ucapnya.
Pengakuan ini sekalian mengindikasikan kalau Pentagon mengakui keunggulan teknologi militer Cina yang sudah tumbuh pesat sepanjang 2 dekade terakhir. Dalam simulasi serta game perang yang dicoba Pentagon, AS dinilai kalah dari Cina dalam bermacam skenario konflik, paling utama terpaut keahlian rudal hipersonik serta sistem pertahanan anti- kapal.
Cina sendiri sudah meningkatkan bermacam varian rudal balistik anti- kapal, semacam DF- 21D serta DF- 26B, yang diketahui selaku" pembunuh kapal induk". Rudal- rudal ini sanggup melanda kapal induk dengan akurasi besar serta kecepatan luar biasa, sehingga memunculkan ancaman sungguh- sungguh untuk dominasi militer AS di daerah Indo- Pasifik.
Tidak hanya itu, uji coba rudal hipersonik jarak jauh yang menggapai 40. 000 kilometer menampilkan tekad Cina buat menguatkan kekuatan strategisnya sampai menjangkau daerah Alaska serta Hawaii. Dengan armada rudal yang terus meningkat, Cina saat ini mempunyai kesempatan besar buat menetralkan keunggulan armada kapal induk AS dalam konflik masa depan.
Suasana ini memforsir AS buat melaksanakan penilaian ulang strategi pertahanan serta pengembangan teknologi militer guna mengalami ancaman yang terus menjadi lingkungan dari Cina. Persaingan teknologi militer ini jadi salah satu fokus utama dalam ikatan bilateral kedua negeri yang saat ini tengah hadapi ketegangan besar.
Dengan keahlian rudal hipersonik Cina yang mengkhawatirkan, masa depan dominasi militer AS di laut terbuka saat ini mengalami tantangan besar yang belum sempat terjalin lebih dahulu.
0 Komentar