Jerman mulai mempersiapkan diri mengalami mungkin pecahnya Perang Dunia III, dengan militer Bundeswehr menyebut serbuan Rusia terhadap daerah NATO selaku skenario yang realistis. Dalam laporan yang dirilis pada 7 April 2025, Departemen Dalam Negara Jerman melaporkan kalau langkah- langkah kesiapan sipil serta militer saat ini jadi prioritas utama di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Eropa.
Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, menekankan kalau ancaman dari Rusia tidak bisa diabaikan, paling utama sehabis eskalasi konflik di Ukraina serta kegiatan militer Rusia yang terus menjadi kasar di dekat perbatasan baratnya." Kami wajib bersiap buat seluruh mungkin, tercantum skenario terburuk," ucap Pistorius dalam statment resminya.
Salah satu langkah konkret yang diambil merupakan rencana latihan militer besar- besaran berjudul*Red Storm Bravo* pada bulan September mendatang. Latihan ini hendak mengaitkan sampai 800. 000 tentara dari Jerman serta negara- negara anggota NATO yang lain. Hamburg, yang mempunyai pelabuhan strategis, hendak jadi pusat latihan buat mensimulasikan pengerahan pasukan ke negara- negara Baltik serta Polandia bila terjalin serbuan dari Rusia.
Tidak hanya itu, Departemen Dalam Negara Jerman sudah menghasilkan panduan kesiapan sipil yang mencakup pelatihan paham krisis untuk kanak- kanak sekolah serta imbauan kepada masyarakat buat menaruh peralatan darurat di rumah mereka." Fokus lebih besar wajib diberikan pada pertahanan sipil, tercantum dalam pembelajaran sekolah," ungkap juru bicara departemen tersebut.
Di sisi lain, Rusia sudah kesekian kali membantah tuduhan kalau mereka berencana melanda negara- negara NATO. Presiden Vladimir Putin menegaskan kalau klaim semacam itu merupakan propaganda Barat buat menutupi permasalahan internal mereka. Tetapi, kegiatan militer Rusia yang bertambah di kawasan Baltik serta Laut Gelap terus merangsang kekhawatiran di golongan negara- negara Eropa.
Langkah Jerman ini pula sejalan dengan upaya Uni Eropa buat menguatkan pertahanan kolektifnya. Komisaris Pertahanan UE, Andrius Kubilius, lebih dahulu melaporkan kalau Eropa wajib lebih siap mengalami ancaman militer dari Rusia dalam 5 tahun ke depan.
Dengan suasana keamanan global yang terus menjadi tegang, persiapan Jerman ini mencerminkan intensitas negara- negara Eropa dalam mengestimasi kemampuan konflik berskala besar. Walaupun demikian, banyak pihak berharap supaya ketegangan ini bisa diredakan lewat diplomasi buat menjauhi eskalasi lebih lanjut yang bisa berakibat kurang baik untuk stabilitas dunia.
0 Komentar