Nilai Transaksi Aset Kripto Indonesia Melesat, Tembus Rp650 Triliun di 2024

 




Industri peninggalan kripto di Indonesia mencatatkan perkembangan signifikan selama tahun 2024, dengan nilai transaksi yang melesat sampai menembus angka Rp650, 61 triliun. Angka ini menampilkan kenaikan yang sangat pesat dibanding tahun 2023, yang cuma menggapai Rp149, 25 triliun.


Tubuh Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi( Bappebti) mencatat kalau nilai perdagangan kripto semenjak Januari sampai Desember 2024 hadapi perkembangan sebesar 335, 91%. Peningkatan ini jadi fakta meningkatnya keyakinan warga Indonesia terhadap peninggalan kripto. Apalagi, angka tersebut melampaui volume transaksi kripto pada tahun 2022 yang sebesar Rp306, 4 triliun.


Jumlah pelanggan peninggalan kripto di Indonesia terus hadapi kenaikan. Sampai Desember 2024, tercatat terdapat 22, 91 juta pelanggan peninggalan kripto. Meningkatnya jumlah pengguna serta transaksi mencerminkan adopsi kripto yang terus menjadi meluas di masyarakat. Pada November 2024, pelanggan yang aktif bertransaksi menggapai 1, 3 juta.


Kinerja menggembirakan di pasar kripto Indonesia didorong oleh sentimen pasar global. Tidak hanya itu, prediksi*halving* Bitcoin pula ikut merangsang kenaikan transaksi. Peninggalan kripto semacam Tether( USDT), Bitcoin( BTC), Doge Coin( DOGE), Pepe( PEPE), serta XRP jadi opsi investasi yang terkenal di golongan investor.


Bappebti menekankan berartinya literasi buat menguatkan proteksi warga, paling utama generasi muda yang mendominasi pelanggan perdagangan peninggalan kripto. Bersamaan dengan peralihan kewenangan pengawasan kripto ke Otoritas Jasa Keuangan( OJK) pada tahun 2025, transparansi serta daya guna regulasi jadi kunci buat melindungi ekosistem kripto yang sehat serta berkontribusi pada perekonomian. 

Posting Komentar

0 Komentar