Hamas melaporkan kalau penarikan pasukan Israel dari Koridor Netzarim di Gaza tengah menunjukkan kegagalan tujuan perang Israel. Penarikan ini terjalin selaku bagian dari konvensi gencatan senjata antara Israel serta Hamas.
Militer Israel( IDF) menarik pasukannya dari Koridor Netzarim di Jalan Gaza, daerah yang lebih dahulu digunakan buat memisahkan Jalan Gaza jadi daerah utara serta selatan. Titik yang dilindungi IDF ini lebih dahulu membatasi masyarakat Palestina yang mengungsi buat kembali ke rumah mereka. Rekaman video menampilkan kendaraan militer Israel bergerak dari daerah pesisir Gaza mengarah perbatasan. Kerumunan masyarakat sipil nampak melintasi koridor tersebut sehabis penarikan pasukan Israel.
Penarikan pasukan ini ialah bagian dari konvensi gencatan senjata yang mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, menghentikan perang yang sudah berlangsung lebih dari 15 bulan. Konvensi tersebut mencakup pembebasan bertahap 33 masyarakat Israel dari Gaza dengan imbalan pembebasan 1. 700 sampai 2. 000 tahanan Palestina serta Arab. Pertukaran kelima antara Israel serta Hamas terjalin pada 8 Februari, di mana 3 sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 183 tahanan Palestina.
Di tengah gencatan senjata di Gaza, militer Israel memperluas serangannya di Tepi Barat, daerah Palestina yang diduduki. Seseorang perempuan berbadan dua 8 bulan bernama Sondos Jamal Muhammad Shalabi( 23) tewas akibat tembakan tentara Israel dalam penggerebekan di kamp pengungsi Nur Shams. Suami perempuan itu pula terluka parah, serta bakal anak yang di milikinya pula kehabisan nyawa. Seseorang pemuda bernama Rahaf Fouad Abdullah al- Ashqar( 21) pula tewas dalam serbuan tersebut.
Militer Israel mengklaim serbuan di Tepi Barat menargetkan" kegiatan yang mengusik" di kamp tersebut. Aksi militer Israel serta pemukim di Tepi Barat sudah membunuh sedikitnya 906 masyarakat Palestina semenjak perang diawali pada 7 Oktober 2023. Israel pula mengalami gugatan genosida di Mahkamah Internasional( ICJ) atas agresinya di Jalan Gaza.
0 Komentar