Isu reshuffle kabinet pemerintahan Prabowo Subianto kembali mencuat pada bertepatan pada 9 Februari 2025. Sebagian sumber mengatakan kalau terdapatnya penilaian kinerja menteri jadi alibi utama kemampuan perombakan kabinet. Tetapi, Menteri Sosial( Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menjawab isu ini dengan menyerukan solidaritas serta persatuan di antara segala anggota kabinet.
Dalam pernyataannya, Mensos Saifullah Yusuf mengajak segala anggota kabinet buat senantiasa fokus pada tugas serta tanggung jawab tiap- tiap. Dia menegaskan kalau isu reshuffle sepatutnya tidak jadi distraksi, melainkan motivasi buat tingkatkan kinerja." Kita wajib senantiasa satu barisan serta bekerja sama buat menggapai tujuan pemerintahan ini," ucap Risma.
Saifullah Yusuf pula menekankan berartinya sokongan penuh terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Dia melaporkan kalau tiap keputusan yang diambil oleh presiden, tercantum reshuffle bila terjalin, merupakan buat kepentingan bangsa serta negeri." Kita wajib yakin pada kebijakan serta keputusan Pak Prabowo selaku pemimpin kita," tambahnya.
Seruan Risma ini menemukan respons positif dari sebagian menteri yang lain. Menteri Pembelajaran, Nadiem Makarim, melaporkan kalau fokus utama dikala ini merupakan menuntaskan program- program prioritas pemerintah. Sedangkan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan kalau stabilitas kabinet sangat berarti buat melindungi keyakinan publik serta investor.
Walaupun isu reshuffle masih jadi pembicaraan, banyak pihak meyakini kalau kabinet Prabowo hendak senantiasa solid mengalami tantangan ke depan. Saifullah Yusuf menutup pernyataannya dengan optimisme," Kita seluruh memiliki kedudukan berarti. Ayo kita tunjukkan kalau kita dapat bekerja bersama buat kemajuan Indonesia."
Dengan seruan ini, Saifullah Yusuf berharap kabinet Prabowo bisa senantiasa bersatu serta fokus pada tujuan bersama, terlepas dari isu reshuffle yang terus bergulir.
0 Komentar