Pemimpin Paling tinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, melaporkan kalau perundingan dengan Amerika Serikat( AS) merupakan langkah yang" tidak bijaksana" serta tidak hendak menuntaskan permasalahan yang dialami Iran. Statment ini di informasikan dalam pidato publik yang ditayangkan secara nasional, menegaskan kembali posisi tegas Iran terhadap tekanan serta sanksi yang diberikan oleh AS. Khamenei menegaskan kalau Iran tidak hendak menyerah pada tuntutan AS.
Khamenei mengkritik kebijakan AS yang dianggapnya tidak adil serta bermotif politik. Dia menyebut kalau AS sepanjang ini cuma memakai perundingan selaku perlengkapan buat melemahkan Iran, bukan buat mencari pemecahan yang adil. Baginya, pengalaman masa kemudian menampilkan kalau AS tidak sempat menepati janji serta senantiasa mencari metode buat memaksakan kepentingannya sendiri.
Sanksi ekonomi yang diberlakukan AS terhadap Iran sudah membagikan akibat signifikan pada perekonomian negeri tersebut. Tetapi, Khamenei menegaskan kalau Iran sudah belajar buat bertahan serta tidak hendak bergantung pada perundingan dengan AS buat menanggulangi permasalahan ini. Dia menyerukan kepada rakyat Iran buat terus bersabar serta menguatkan ketahanan nasional.
Statment Khamenei ini menemukan sokongan luas dari bermacam golongan di Iran, tercantum para pejabat pemerintah serta anggota parlemen. Mereka setuju kalau perundingan dengan AS cuma hendak menguntungkan pihak AS serta merugikan kepentingan nasional Iran. Banyak yang melaporkan kalau Iran wajib mencari pemecahan mandiri tanpa campur tangan asing.
Dengan penolakan ini, ikatan antara Iran serta AS diprediksi hendak senantiasa tegang dalam waktu dekat. Khamenei menegaskan kalau Iran hendak terus memperjuangkan hak- haknya di tingkatan internasional serta tidak hendak terbawa- bawa oleh tekanan dari AS. Dia pula menyerukan kepada negara- negara lain buat tidak menjajaki kebijakan AS yang dianggapnya tidak adil.
Statment Khamenei ini terus menjadi mempertegas garis keras Iran dalam mengalami tekanan internasional, sekalian menutup mungkin buat membuka kembali perundingan dengan AS dalam waktu dekat.
0 Komentar