India Tegaskan Penolakan Mata Uang BRICS karena Takut Sanksi AS dan Enggan Berbagi Mata Uang Dengan China

 


India kembali menegaskan letaknya buat tidak menunjang pembuatan mata duit bersama BRICS, dengan alibi utama buat menjauhi kemampuan sanksi dari Amerika Serikat serta keengganan berbagi mata duit dengan rivalnya, Cina. Penolakan ini jadi sorotan di tengah upaya sebagian negeri BRICS buat kurangi ketergantungan pada dolar AS.


Menteri Perdagangan India, Piyush Goyal, secara eksplisit melaporkan kalau India tidak menunjang mata duit BRICS dalam wujud apa juga. Goyal menekankan kalau India tidak mau berbagi mata duit yang sama dengan Cina, mengingat perselisihan perbatasan serta perang dagang yang sudah berlangsung sepanjang lebih dari 5 dekade. Perilaku ini mencerminkan kehati- hatian India dalam melindungi ikatan baik dengan AS, yang ialah mitra berarti dalam zona teknologi data serta investasi.


Gubernur Bank Sentral India( RBI), Shaktikanta Das, pula menegaskan kalau India tidak menunjang dedolarisasi. Das melaporkan kalau dedolarisasi tidaklah tujuan India serta tidak terdapat dalam ulasan. Statment ini menguatkan sinyal kalau India seluruhnya menunjang prospek dolar AS.


Penolakan India terhadap mata duit BRICS pula dipengaruhi oleh ancaman dari mantan Presiden AS, Donald Trump, yang mengecam hendak menggunakan tarif 100% pada produk dari negara- negara BRICS bila mereka meningkatkan mata duit sendiri buat mengambil alih dolar AS. Trump apalagi memohon komitmen dari negara- negara BRICS buat tidak menghasilkan mata duit baru ataupun menunjang mata duit lain buat mengambil alih dolar AS.


Walaupun India menolak, rencana buat meluncurkan mata duit BRICS tidak seluruhnya berhenti[. Cina, Rusia, serta Iran dikenal masih terus mengejar ilham tersebut. Dedolarisasi merupakan tujuan utama ketiga negeri ini sebab mereka mau mengakhiri ketergantungan pada dolar AS.


Penolakan India terhadap mata duit BRICS menampilkan terdapatnya perbandingan komentar di antara anggota BRICS. Perihal ini jadi tantangan dalam upaya dedolarisasi serta menghasilkan sistem keuangan alternatif. Walaupun demikian, sebagian negeri BRICS senantiasa berkomitmen buat kurangi ketergantungan pada dolar AS serta mencari pemecahan buat perdagangan internasional yang lebih adil. 

Posting Komentar

0 Komentar