Rupiah Ambruk ke Rp16.622 per Dolar AS, Airlangga Sebut Biasa Saja

 

Nilai ubah rupiah terhadap dolar Amerika Serikat( AS) hadapi penyusutan signifikan pada perdagangan bertepatan pada 25 Maret 2025, dengan kurs ditutup di tingkat Rp16. 622 per dolar AS. Pelemahan ini mencerminkan keadaan ekonomi yang terus menjadi menantang, di mana rupiah terpuruk ke titik terendahnya semenjak krisis moneter 1998. Menjawab suasana ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan kalau keadaan ini masih dalam batasan normal serta tidak butuh panik.


Dalam pernyataannya, Airlangga mengatakan kalau fluktuasi nilai ubah merupakan perihal yang biasa terjalin dalam dinamika pasar." Kita wajib memandang ini selaku bagian dari siklus ekonomi. Walaupun terdapat tantangan, pemerintah terus berupaya buat melindungi stabilitas ekonomi," ucapnya. Dia meningkatkan kalau pemerintah hendak terus memantau pertumbuhan pasar serta siap mengambil langkah- langkah yang dibutuhkan buat menanggulangi permasalahan ini.


Pelemahan rupiah dipicu oleh sebagian aspek, tercantum ketegangan geopolitik global serta kebijakan perdagangan yang dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump. Rencana pelaksanaan tarif impor yang lebih besar pada sebagian produk mulai 2 April 2025 sudah menaikkan kekhawatiran di golongan investor. Pengamat pasar duit Ariston Tjendra menarangkan kalau sentimen negatif ini sudah membuat banyak investor ragu buat berinvestasi di pasar Indonesia.


" Investor dikala ini sangat berjaga- jaga sebab ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan luar negara AS serta akibatnya terhadap ekonomi global," kata Ariston. Dia pula mengatakan kalau penguatan indeks dolar AS ikut memperparah suasana untuk mata duit lokal, dengan indeks dolar tercatat naik jadi 104, 30.


Tidak hanya aspek eksternal, permasalahan dalam negeri semacam ketidakpastian politik serta rendahnya keyakinan investor terhadap bursa saham pula berkontribusi terhadap melemahnya rupiah. Indeks Harga Saham Gabungan( IHSG) sudah hadapi penyusutan signifikan semenjak dini tahun, mencerminkan pesimisme pelakon pasar terhadap perkembangan ekonomi Indonesia.


Walaupun demikian, Airlangga menekankan kalau pemerintah mempunyai bermacam strategi buat menanggulangi tantangan ini." Kami hendak terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia serta lembaga terpaut yang lain buat melindungi stabilitas nilai ubah," tambahnya.


Dengan suasana yang terus tumbuh, warga diharapkan senantiasa tenang serta tidak terbawa- bawa oleh kabar negatif yang bisa memperparah keadaan psikologis pasar. Pemerintah berkomitmen buat melindungi perekonomian senantiasa normal serta berkepanjangan walaupun dalam kondisi susah. 

Posting Komentar

0 Komentar