Jerman dan Prancis Bela Zelensky Usai Dicap Diktator oleh Presiden Trump

 

Statment kontroversial Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selaku" diktator tanpa pemilu" merangsang respon keras dari Jerman serta Prancis. Kedua negeri tersebut lekas membagikan sokongan kepada Zelensky, menegaskan berartinya melindungi kedaulatan serta demokrasi di Ukraina.


Statment Trump timbul sehabis pembicaraan antara AS serta Rusia menimpa suasana di Ukraina. Dalam komentarnya, Trump menyalahkan Zelensky atas berlarut- larutnya konflik, yang dinilai mengabaikan proses demokrasi. Perihal ini menuai kecaman dari bermacam pihak yang melihatnya selaku upaya buat mencemari pemimpin Ukraina yang sudah berjuang keras melawan invasi Rusia.


Menjawab statment Trump, Kanselir Jerman Olaf Scholz serta Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan berartinya sokongan internasional untuk Ukraina. Mereka melaporkan kalau cuma Zelensky yang mempunyai legitimasi buat mewakili negaranya dalam perundingan dengan Rusia. Scholz meningkatkan kalau perdamaian yang tidak mengaitkan partisipasi Ukraina hendak jadi langkah mundur untuk seluruh pihak.


Zelensky sendiri menginginkan sokongan yang lebih kokoh dari AS serta negara- negara sekutu yang lain. Dia menekankan kalau Ukraina wajib ikut serta dalam tiap pembicaraan yang berkaitan dengan masa depannya. Dalam pernyataannya, dia mengkritik pengecualian Kyiv dari perundingan damai antara AS serta Rusia, menegaskan kalau keputusan tanpa kedatangan Ukraina tidak bisa dikira legal.


Statment Trump serta suasana yang tumbuh membuat Eropa terus menjadi takut hendak stabilitas keamanan di kawasan. Banyak pemimpin Eropa menyerukan supaya AS tidak mengabaikan kedudukan Ukraina dalam perundingan serta senantiasa membagikan sokongan penuh buat melindungi kedaulatan negeri tersebut.


Dengan meningkatnya ketegangan antara AS, Rusia, serta Ukraina, pertumbuhan berikutnya hendak jadi sorotan global. Respon dari Jerman serta Prancis menampilkan kalau sokongan terhadap Ukraina senantiasa kokoh di Eropa, walaupun terdapat statment kontroversial dari pemimpin AS. Keberlanjutan sokongan ini sangat berarti buat masa depan stabilitas di kawasan Eropa Timur. 

Posting Komentar

0 Komentar