BPS Catat Neraca Dagang RI Surplus USD 4,33 Miliar per Maret 2025

 

Tubuh Pusat Statistik( BPS) memberi tahu neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2025 mencatat surplus sebesar USD 4, 33 miliyar, bertambah signifikan dibanding bulan lebih dahulu yang sebesar USD 3, 12 miliyar. Surplus ini sekalian menandai surplus perdagangan ke- 59 secara berturut- turut semenjak Mei 2020.


Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengantarkan kalau kenaikan surplus ini didorong oleh peningkatan ekspor yang menggapai USD 23, 25 miliyar ataupun naik 5, 95 persen secara bulanan( month to month/ mtm) serta berkembang 3, 16 persen secara tahunan( year on year/ yoy). Sedangkan impor tercatat sebesar USD 18, 92 miliyar, naik tipis 0, 38 persen dibandingkan Februari 2025.


“ Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2025 ini lebih besar dari ekspektasi pasar yang memperkirakan surplus dekat USD 2, 63 miliyar,” ucap Amalia dalam konferensi pers, Senin( 21/ 4).


Surplus ini paling utama ditopang oleh komoditas nonmigas yang mencatat surplus sebesar USD 6 miliyar. Komoditas utama penyumbang surplus antara lain lemak serta minyak hewan/ nabati, bahan bakar mineral, dan besi serta baja. Kebalikannya, neraca perdagangan migas masih hadapi defisit sebesar USD 1, 67 miliyar akibat defisit pada hasil minyak serta minyak mentah.


Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia pada Januari sampai Maret 2025 mencatat surplus sebesar USD 10, 92 miliyar, bertambah USD 3, 51 miliyar dibandingkan periode yang sama tahun kemudian. Surplus ini pula didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas, paling utama pada komoditas bijih logam, terak serta abu, besi serta baja, dan mesin serta peralatan elektrik.


Dari sisi mitra dagang, Indonesia mencatat surplus perdagangan terbanyak dengan Amerika Serikat sebesar USD 1, 98 miliyar, India USD 1, 04 miliyar, serta Filipina USD 0, 71 miliyar. Tetapi, Indonesia pula hadapi defisit perdagangan terbanyak dengan Cina sebesar USD 1, 11 miliyar, Australia USD 0, 35 miliyar, serta Thailand USD 0, 195 miliyar.


Surplus neraca perdagangan ini ikut membagikan akibat positif terhadap nilai ubah rupiah yang menguat terhadap dolar AS. Pada Senin( 21/ 4), rupiah ditutup pada tingkat Rp16. 800 per dolar AS, menguat 0, 12 persen bersamaan melemahnya indeks dolar AS.


Amalia meningkatkan kalau kenaikan ekspor migas sebesar 28, 81 persen secara bulanan pula ikut mendongkrak surplus, walaupun impor migas naik 9, 07 persen jadi USD 3, 13 miliyar. Impor nonmigas malah turun 1, 18 persen jadi USD 15, 79 miliyar.


Dengan tren surplus yang terus bersinambung, pemerintah optimistis neraca perdagangan yang sehat ini bisa menguatkan cadangan devisa serta melindungi stabilitas ekonomi nasional di tengah tantangan global.


Buat kabar news terkini bertajuk BPS Catat Neraca Dagang RI Surplus USD 4, 33 Miliyar per Maret 2025 selama 400 kata dengan bertepatan pada 21 April 2025. Sertakan informasi ekspor, impor, surplus bulanan serta kumulatif, komoditas penyumbang surplus serta defisit, dan akibat terhadap nilai ubah rupiah. Pakai style bahasa jurnalistik yang informatif serta netral." 

Posting Komentar

0 Komentar