Kelompok Anti-Islam Supremasi Asia Timur Berkembang Luas di Singapura, Seorang Pelajar Teradikalisasi

 


Suatu laporan mengkhawatirkan timbul menimpa berkembangnya pandangan hidup supremasi Asia Timur yang anti- Islam di Singapore. Permasalahan seseorang pelajar berumur 18 tahun yang teradikalisasi oleh pandangan hidup ekstremis sayap kanan tersebut jadi sorotan utama.


Seseorang pelajar Singapore berumur 18 tahun teridentifikasi menganut pandangan hidup supremasi Asia Timur serta teradikalisasi oleh ekstremisme sayap kanan yang anti- Islam. Perihal ini menunjukkan terdapatnya infiltrasi pandangan hidup beresiko ke golongan generasi muda di negeri tersebut.


Kabar tidak membagikan perinci lebih lanjut menimpa pandangan hidup Supremasi Asia Timur. Hendak namun, bersumber pada kabar yang terdapat, pandangan hidup ini mempunyai tendensi anti- Islam.


Pertumbuhan kelompok supremasi Asia Timur ini timbul di tengah maraknya aksi anti- Islam oleh kelompok ekstremis sayap kanan di Eropa. Aksi semacam penghinaan, perobekan, sampai pembakaran Al- Quran sering dicoba. Di Belanda, Edwin Wagensveld dari kelompok Pegida melaksanakan perobekan Al- Quran di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia( KBRI).


Perilaku ekstremisme timbul sebab bermacam aspek, tercantum pandangan hidup, politik, serta ekonomi. Sentimen- sentimen ini timbul bila ketahanan warga lemah, yang setelah itu mewujudkannya dalam wujud ekstremisme.


Pertumbuhan pandangan hidup supremasi Asia Timur yang anti- Islam memunculkan kekhawatiran hendak kemampuan konflik serta perpecahan di warga multikultural Singapore. Pemerintah serta bermacam elemen warga butuh bekerja sama buat menghindari penyebaran pandangan hidup tersebut serta mempromosikan toleransi dan kerukunan antar umat beragama. 

Posting Komentar

0 Komentar