Majelis hukum di Istanbul mengawali persidangan massal terhadap 189 orang yang dituduh ikut serta dalam demonstrasi besar- besaran menentang pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan. Para tersangka, yang sebagian besar merupakan mahasiswa, aktivis, serta jurnalis, mengalami bermacam dakwaan terpaut partisipasi dalam aksi keluhan yang terjalin sehabis penahanan Walikota Istanbul, Ekrem Imamoglu, pada 19 Maret kemudian.
Persidangan yang diselenggarakan di 2 ruang persidangan yang penuh sesak di Majelis hukum Caglayan ini ialah bagian dari proses hukum atas ratusan orang yang ditangkap sepanjang gelombang demonstrasi nasional yang menentang penahanan Imamoglu, seseorang tokoh oposisi utama yang ditatap selaku pesaing kokoh Erdogan menjelang pemilihan presiden 2028. Imamoglu ditahan atas tuduhan korupsi yang banyak dikritik selaku aksi politis buat melemahkan lawan politik Erdogan.
Sebagian besar tersangka merupakan mahasiswa universitas, dengan 8 di antara lain merupakan jurnalis yang meliput aksi keluhan. Mereka didakwa melanggar larangan berkumpul, tidak mematuhi perintah pembubaran dari polisi, serta sebagian dituduh bawa senjata, walaupun fakta atas tuduhan tersebut dinilai lemah oleh para pengamat.
Persidangan ini menemukan sorotan internasional. Organisasi HAM semacam Human Rights Watch mengancam proses sidang yang dikira bermotif politik serta menuntut supaya dakwaan terhadap para demonstran dibatalkan sebab minimnya fakta yang kokoh." Persidangan ini nyatanya bertujuan menakut- nakuti masyarakat yang mau memakai hak mereka buat menyuarakan komentar secara damai," ucap Hugh Williamson, Direktur Human Rights Watch buat Eropa serta Asia Tengah.
Di luar ruang persidangan, keluarga serta pendukung para tersangka berkumpul dengan bawa spanduk serta menerbangkan balon selaku wujud sokongan. Mereka menuntut keadilan serta pembebasan para mahasiswa yang mereka anggap cuma melaksanakan hak demokratis mereka. Salah satu orang tua tersangka melaporkan," Kanak- kanak kami berjuang buat kebebasan serta demokrasi. Kami menuntut vonis yang adil."
Semenjak penahanan Imamoglu, lebih dari 2. 000 orang sudah ditangkap di bermacam kota Turki dalam aksi keluhan terbanyak dalam satu dekade terakhir. Pemerintah Turki menegaskan kalau sistem peradilan berjalan independen serta tidak dipengaruhi politik, tetapi kritik terhadap pengekangan kebebasan sipil terus mengemuka.
Persidangan ini jadi tes besar untuk demokrasi Turki di tengah ketegangan politik yang terus bertambah menjelang pemilihan presiden 2028. Para pengamat memperhitungkan hasil sidang hendak berakibat signifikan terhadap masa depan politik Turki serta posisi Erdogan di kancah nasional ataupun internasional.
0 Komentar