Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjumpa dengan perwakilan Jepang buat menguatkan komitmen kemitraan ekonomi antara kedua negeri. Pertemuan ini menandai langkah strategis dalam tingkatkan investasi di zona swasta serta menguatkan pasar finansial Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani menegaskan kalau Indonesia berkomitmen buat menguatkan kerja sama dengan Jepang, paling utama dalam perihal investasi serta perkembangan berkepanjangan.
Komitmen yang diperkuat oleh Menkeu Sri Mulyani ini pula mengaitkan kerja sama dengan Development Bank of Japan( DBJ) buat mendesak investasi di zona swasta. Tujuan utama dari kemitraan ini merupakan tingkatkan investasi yang berkepanjangan serta menguatkan pasar finansial Indonesia. Dengan demikian, diharapkan bisa tingkatkan energi saing ekonomi Indonesia di kancah internasional. Pertemuan ini pula mangulas kemampuan investasi di bermacam zona strategis, tercantum infrastruktur serta tenaga.
Baca Juga : FIFA Umumkan Hadiah Piala Dunia Antarklub 2025 Capai Rp16,2 Triliun, Turnamen Besar di Amerika Serikat
Pertemuan antara Menkeu Sri Mulyani serta perwakilan Jepang ini ialah bagian dari upaya buat tingkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negeri. Indonesia serta Jepang sudah mempunyai sejarah kerja sama yang kokoh, paling utama lewat Persetujuan Kemitraan Ekonomi Indonesia- Jepang( IJEPA). Pada 2025, implementasi Protokol Pergantian IJEPA diharapkan bisa memperluas akses pasar serta tingkatkan investasi bilateral. Dengan demikian, diharapkan bisa tingkatkan perkembangan ekonomi serta menguatkan posisi Indonesia di kawasan Asia.
Dengan komitmen kemitraan yang diperkuat, diharapkan investasi Jepang di Indonesia hendak bertambah secara signifikan. Pada 2023, investasi Jepang di Indonesia menggapai USD 4, 6 miliyar, serta diharapkan hendak terus bertambah dalam sebagian tahun ke depan. Kenaikan investasi ini tidak cuma hendak menguatkan zona swasta namun pula hendak berakibat positif pada perekonomian Indonesia secara totalitas. Dengan demikian, Indonesia bisa tingkatkan energi saingnya di pasar global serta memesatkan perkembangan ekonomi yang berkepanjangan.
0 Komentar