CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan kalau Indonesia mempunyai ruang besar buat mendesak masuknya investasi asing. Dari total investasi asing langsung( FDI) yang masuk ke ASEAN sebesar USD220- 230 miliyar, Indonesia cuma menerima dekat 11- 12% dari total tersebut. Walaupun mempunyai populasi yang menggapai 40- 41% dari total populasi ASEAN, Indonesia masih mempunyai kemampuan besar buat tingkatkan jatah FDI- nya.
Kemampuan investasi di Indonesia sangat besar sebab negeri ini mempunyai sumber energi alam yang melimpah serta pasar dalam negeri yang luas. Tetapi, Indonesia masih mengalami tantangan dalam tingkatkan energi tarik investasi asing, semacam ketidakpastian kebijakan serta infrastruktur yang belum memadai[8]. Rosan menekankan kalau keberadaan Danantara bisa membagikan kepastian untuk investor asing serta dalam negeri, sehingga tingkatkan keahlian Indonesia buat menarik investasi.
Kenaikan investasi asing di Indonesia bisa mempunyai akibat signifikan pada perekonomian nasional. Investasi bisa membuka lapangan kerja baru, tingkatkan transfer teknologi, serta menguatkan industri domestik[1]. Dengan demikian, Indonesia bisa tingkatkan perkembangan ekonominya serta menguatkan letaknya di kawasan ASEAN. Tidak hanya itu, investasi pula bisa menolong tingkatkan mutu infrastruktur serta tingkatkan energi saing ekonomi Indonesia di kancah internasional.
Dalam jangka panjang, Indonesia berpotensi jadi tujuan investasi yang menarik di Asia Tenggara. Dengan strategi yang pas serta kebijakan yang menunjang, Indonesia bisa tingkatkan jatah FDI- nya serta menggunakan kemampuan besar yang dimilikinya. Lewat forum semacam Indonesia Economic Summit 2025, diharapkan Indonesia bisa menarik lebih banyak investor asing serta menguatkan letaknya di peta investasi dunia[3]. Dengan demikian, diharapkan Indonesia bisa menggapai sasaran investasi yang sudah diresmikan serta menguatkan perekonomian nasional.
0 Komentar