Beberapa analis Israel mengemukakan kalau Hamas sudah sukses mempertahankan kendali penuh atas Gaza walaupun hadapi kerugian besar sepanjang konflik dengan Israel. Dalam analisis yang diterbitkan, 2 alibi utama diungkapkan menimpa keberlangsungan kekuasaan Hamas di daerah tersebut.
Sepanjang lebih dari 15 bulan konflik yang intens, Hamas diperkirakan sudah kehabisan ribuan anggotanya, tercantum pemimpin militer Yahya Sinwar. Walaupun demikian, analis mencatat kalau organisasi ini senantiasa sanggup merekrut anggota baru buat mengambil alih yang lenyap. Perihal ini menampilkan kalau walaupun hadapi tekanan berat, struktur organisasi serta sokongan basis massa Hamas masih kokoh.
Salah satu alibi utama kenapa Hamas senantiasa berkuasa merupakan kemampuannya buat merekrut serta memobilisasi anggota baru. Bagi Hugh Lovatt dari European Council on Foreign Relations( ECFR), Hamas sukses mengumpulkan jumlah pejuang baru yang nyaris setara dengan jumlah yang lenyap. Ini mencerminkan ketahanan organisasi dalam mengalami tantangan serta kemampuannya buat mempertahankan kekuatan militernya di lapangan.
Alibi kedua merupakan kontrol sosial serta politik yang dipunyai Hamas atas Gaza. Walaupun banyak kritik terhadap metode pemerintahannya, Hamas senantiasa jadi salah satunya entitas yang dikira sanggup mengelola suasana di daerah tersebut. Analis menegaskan kalau tidak terdapat pihak lain, tercantum Israel ataupun Otoritas Palestina, yang bisa menawarkan alternatif yang lebih baik untuk masyarakat Gaza. Ini menampilkan kalau dalam konteks ketidakpastian politik, banyak masyarakat Gaza yang memilah buat menunjang Hamas selaku penguasa.
Hamas pula memakai pertukaran sandera selaku perlengkapan buat menampilkan kekokohannya. Sepanjang periode gencatan senjata, mereka sukses merilis sebagian sandera Israel serta mengendalikan kegiatan publik buat menekankan kontrol mereka atas suasana. Ini membagikan citra positif kepada warga Gaza kalau Hamas masih mempunyai kekuatan serta pengaruh walaupun dalam keadaan susah.
Dengan 2 alibi utama ini, jelas kalau Hamas senantiasa berkuasa di Gaza walaupun mengalami tantangan besar. Keberhasilan mereka dalam merekrut anggota baru serta mempertahankan kontrol sosial menampilkan kalau mereka masih ialah kekuatan dominan di daerah tersebut. Diharapkan kalau suasana ini bisa merangsang dialog lebih lanjut menimpa masa depan politik Gaza serta mungkin pemecahan damai di masa depan. Keberlanjutan kekuasaan Hamas pula hendak berakibat pada dinamika konflik yang lebih luas antara Israel serta Palestina.
0 Komentar